Rabu, 21 September 2016

ARTIKEL ILMIAH "IKAN PLATY"


ARTIKEL ILMIAH
’’ IKAN PLATY’’

Nama                             : DENA WULAN SYAMI
NIM                               : 160210103037
Alamat                           : JALAN JAWA 4C NOMOR 05
Tempat, Tanggal Lahir  : BANYUWANGI,10 JANUARI 1998
Nama Kelompok           : BUNGA TULIP (Tulipa sylvestris)
Nama pendamping        : MEGA ANGGUN PUSPITA
                                      : SHINTA WULANDARI
                                      : SITI MAGHFIROH

ABSTRAK 

          Ikan platy merupakan salah satu macam ikan dari lainnya,Ikan Platy adalah jenis livebearing dan milik keluarga poecillidae.Ikan ini memiliki sifat yang ramah dan tidak agresif Ikan Platy relatif kokoh, bahkan dapat bertahan hidup dengan tanpa makanan (Anomia,2011). Oleh karena itu ,ikan platy sangat cocok digunakan sebagai ikan hias.Ikan ini sangat mudah beradaptasi dan memiliki toleransi yang baik dalam berbagai kondisi lingkungan tempat hidupnya. Platy menyukai habitat dengan banyak tanaman, karena ikan ini cenderung berenang dan berkembang biak diantara tetanaman.Oleh karena itu ,ikian platy sangat cocok digunakan sebagai ikan hias pada aquascaping. Ikan Platy dapat hidup pada pH 7,0 – 8,0, pada suhu 20 – 26 °C. Ikan Platy yang dimasukkan secara bersamaan ke dalam air, larutan garam, dan larutan asam, memiliki gerakan dan frekuensi operkulum yang berbeda-beda. Pada larutan garam dan larutan asam kadar oksigennya lebih rendah daripada di air. Hal tersebut mengakibatkan frekuensi gerakan operkulum menjadi semakin meningkat.Namun,frekuensi gerakan operculum Ikan Platy pada larutan garam justru mengalami penurunan



1.1 Latar Belakang

Ikan adalah makhluk hidup yang masuk kedalam anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di habitat berupa air dan bernapas menggunakan insang.Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi.

Seperti yang kita ketahui bahwa ikan bernafas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran – lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler – kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan setiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filament terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan  berdifusi masuk dan  keluarnya oksigen saat ikan bernafas dalam air.

                      Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya dilengkapi dengan tutup insang (Operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) insangnya tidak mempunyai tutup insang. Insang tidak hanya berfungsi sebagai alat pernafasan tetapi juga sebagai alat ekskresi garam – garam, penyaringan makanan, alat pertukaran ion dan osmoregulator.

Sama seperti makhluk hidup lainnya, kehidupan ikan dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah suhu, tingkat keasaman (pH), sinar, kandungan logam berat dalam air, salinitas, kadar oksigen, dan lain sebagainya. Ikan sangatlah sensitive terhadap perubahan lingkungan. Karena cepat atau lambatnya frekuensi gerakan operkulum ikan sangat bergantung pada banyak sedikitnya kadar oksigen dalam air.




1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana  pengaruh larutan garam dan larutan asam terhadap frekuensi gerakan operkulum ikan platy?
2.      Bagaiman reaksi ikan platy pada larutan garam dan larutan asam?

1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengaruh larutan garam dan larutan asam terhadap frekuensi gerakan operkulum Ikan Platy.
2.      Untuk mengetahui reaksi Ikan Platy terhadap larutan garam dan larutan asam.






 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Platy
Berdasarkan Marie (2010), klasifikasi Ikan Platy secara lengkap adalah sebagai berikut :

Kingdom     : Animalia
Filum      : Chordata

Kelas       : Actinopterygii

Ordo        : Cyprinodontiformes

Famili     : Poeciliidae

Genus     : Xiphophorus

Spesies       : Xiphophorus maculates
Pada dasarnya, ikan platy memiliki beberapa perbedaan ciri kelamin antara jantan dan betina.Yang pertama adalah ciri primer.Ciri primer dari ikan platy jantan yaitu memiliki gonopodium yang terletak di dekat sirip analnya, sedangkan ikan platy betina tidak memiliki gonopodium (Foster dan Smith3 2011).Ciri sekunder pada ikan platy jantan yaitu ukuran tubuhikan platy jantan lebih kecil dibandingkan dengan betinanya.Selain itu, warna ikan platyjantan jauh lebih mencolok dibandingkan betinanya (Foster dan Smith3 2011).

2.2Morfologi Ikan Platy
Ikan Platy (Xiphophorus maculates) berasal dari Amerika Tengah dan Utara (Clidad Veracruz, Meksiko Utara Belize).Ikan Platy adalah jenis livebearing dan milik keluarga poecillidae. Ukuran maksimum dari Ikan Platy yaitu mencapai 5 cm. Ikan ini memiliki sifat yang ramah dan tidak agresif Ikan Platy relatif kokoh, bahkan dapat bertahan hidup dengan tanpa makanan (Anomia,2011). Oleh karena itu ,ikian platy sangat cocok digunakan sebagai ikan hias pada aquascaping. Ikan Platy dapat hidup pada pH 7,0 – 8,0, pada suhu 20 – 26 °C. Ikan Platy dapat diberi pakan buatan maupun alami. Platy memiliki banyak sekali bentuk varian warna seperti dari jenis spotted, gold comet, red wag, black, blue coral, leopard, mickey mouse, dan lainnya Ikan ini sangat mudah beradaptasi dan memiliki toleransi yang baik dalam berbagai kondisi lingkungan tempat hidupnya. Platy menyukai habitat dengan banyak tanaman, karena ikan ini cenderung berenang dan berkembang biak diantara tetanaman. Ikan ini menyukai arus sedang (Anonim 2010).

2.3Adaptasi Organisme
      Adaptasi merupakan kemampuan individu untuk mengatasi keadaan lingkungan dan menggunakan sumber-sumber alam lebih banyak untuk mempertahankan hidupnya dalam jangka waktu tertentu.Setiap organisme mempunyai sifat adaptasi untuk hidup yang berbeda-bedapada dengan keadaan lingkungan (Djamal. 1992; 58).
       Djamal menambahkan bahwa ada beberapa jenis adaptasi yakni; adaptasi morfologis, adaptasi fisiologis dan adaptasi tingkah laku.Berikut adalah pengertian dari adaptasi morfologis, adaptasi fisiologis, adaptasi tingkah laku.
A. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya.Pada adaptasi ini biasanya bentuk penyesuaian bentuk tubuhnya seperti pada bentuk paruh, bentuk kaki, maupun bentuk seluruh tubuh secara keseluruhan. 

Adaptasi pada bentuk tubuh ini berfungsi untuk menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan cara ia mendapatkan makanan dan menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan bagaimana ia tinggal di tempat tersebut.

B. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap keadaan lingkungannya.Adaptasi ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata.Karena pada adaptasi fisiologi menyangkut tentang fungsi organ-organ bagian dalam tubuh makhluk hidup dengan lingkungannya.Seperti fungsi jantung manusia untuk beradaptasi dengan daerah tinggi.

C. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi tingkah laku ini berhubungan dengan tindakan makhluk hidup untuk beradaptasi atau melindungi diri dari pemangsa.Selain itu juga adaptasi tingkah laku berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk beradaptasi dan mempertahankan hidupnya disuatu lingkungan.(Djamal. 1992; 58).

2.4 Biologi Ikan
               Pisces (Ikan) merupakan superkelas dari subfilum Vertebrata yang memiliki keanekaragaman sangat besar (Sukiya. 2005; 33).Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia (Fujaya,1999 dalam Dhamadi. 2009).
       Secara keseluruhan ikan lebih toleran terhadap perubahan suhu air suhu air, seperti vertebrata poikiloterm lain suhu tubuhnya bersifat ektotermik, artinya suhu tubuh sangat tergantung atas suhu lingkungan (Sukiya.2005;9-10). Selanjutnya Sukiya menambahkan bahwa beberapa ikan mempunyai perilaku istimewa seperti ikan Glodok yang dapat berjalan di atas daratan dan memanjat pohon.

                                                                       BAB III    

                                                                  Pembahasan

 Ikan Platy yang dimasukkan secara bersamaan ke dalam air, larutan garam, dan larutan asam, memiliki gerakan dan frekuensi operkulum yang berbeda-beda. Pada larutan garam dan larutan asam kadar oksigennya lebih rendah daripada di air. Hal tersebut mengakibatkan frekuensi gerakan operkulum menjadi semakin meningkat.Namun,frekuensi gerakan operculum Ikan Platy pada larutan garam justru mengalami penurunan.Menurut hipotesis, hal ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor. Antara lain, kondisi Ikan Platy yang dari awal  memiliki fisiologi yang berbeda. Beberapa ikan mempunyai kondisi yang kurang baik.Ada beberapa yang sudah lemas, ada yang hamil, dan ada pula yang telah meninggal.
                                                                   BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Semakin rendah kadar oksigen dalam air mengakibatkan semakin cepat frekuensi gerakan operkulum ikan.Tidak hanya itu, gerakan ikan platy juga mengalami perubahan. Hal ini terjadI, karena Ikan Platy mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru dengan kadar oksigen yang rendah.Cara adaptasi ikan platy termasuk adaptasi tingkah laku, karena adaptasi tingkah laku ini berhubungan dengan tindakan makhluk hidup untuk beradaptasi atau melindungi diri dari pemangsa.Selain itu juga adaptasi tingkah laku berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk beradaptasi dan mempertahankan hidupnya disuatu lingkungan.


 


 


           
                                                                                             

1 komentar: